# Ok, saya cuma mau memberi tahu, mungkin ini postingan
gaje atau nggak penting. Tapi saya cuma ingin sekedar cerita saja :) hehe #
[15 Oktober 2012]
Kemarin
malam, entah ada angin apa, mendadak saya mimpi indah (?) lagi —yah, nggak tahu
juga sih itu masuk ke dalam mimpi indah atau justru harusnya masuk ke mimpi
buruk—. Saya memimpikan seseorang. Memimpikan seorang laki-laki. Kalau boleh
saya memberi tahu, sebenarnya laki-laki ini BUKAN atau TIDAK MASUK di
kategori “seseorang yang pernah saya suka
atau yang pernah saya incar”. Saya juga
sedikit bingung, kenapa dia harus masuk ke dalam mimpi saya. Karena biasanya
hanya laki-laki yang saya suka/pernah saya suka yang hadir ke dalam mimpi saya.
Saya sudah lupa cerita lengkapnya
tentang mimpi saya ini. Tapi intinya adalah awal cerita di dalam mimpi itu saya
dan dia sedang bersama. Seperti sedang terlibat suatu urusan kepanitiaan.
Awalnya ya wajar-wajar saja ceritanya, kami memang berdua, tapi hanya sibuk
dengan jobdesk yang kami lakukan. Itu pun, di dalam mimpi itu hadir beberapa
orang yang terkadang menghampiri kami berdua & menanyakan progress report
pekerjaan kami. Jadi kami berdua tidak saling terfokus memperhatikan satu sama
lain. Seperti ada di dalam ruangan yang sama tapi pikiran kami berdua memang
hanya untuk pekerjaan saja.
Setelah pekerjaan kami berdua beres,
seperti hari itu acara di kepanitiaan itu sudah selesai, kami berdua dapat
jatah untuk istirahat, yang kami gunakan untuk berkeliling menikmati udara di
sore hari. Settingnya waktu itu sore hari, langit mulai bersemburat jingga dan
kami berdua seperti berjalan di taman yang luas. Hanya ada kerumunan orang di
belakang kami dan kami berdua terus berjalan hingga kerumunan itu sudah jauh di
belakang kami. Di satu tempat kami berhenti, duduk di tepian kolam air mancur.
Di situ, kami bercerita. Obrolannya seingatku awalnya biasa. Namun lama-lama
sepertinya kami seperti bermain “Truth Or Dare”, karena kami saling bercerita
hal-hal pribadi yang menyangkut diri kami masing-masing secara bergantian.
Sampai pada akhirnya waktu itu kami mulai bercerita tentang pengalaman perasaan
kami…tentang orang yang pernah kami suka. Waktu itu aku & dia sudah tidak
duduk di tepian kolam lagi, melainkan duduk-duduk di rerumputan. Posisi kami
bersebelahan, jarak kami berdua sangat dekat. Langit sudah semakin berwarna
jingga. Sinar matahari yang mulai tenggelam, benar-benar membuat kami semakin
nyaman untuk bercengkrama. Aku pun begitu larut dalam suasana itu. Jujur saja,
dari awal kami bercengkrama, aku nyaman sekali bercerita dengannya. Dia begitu
baik, kalem, sopan, lembut, suaranya yang pelan & berwibawa, sorot matanya
yang kharismatik & selalu terlihat ‘tersenyum’, mata coklat hazel nya
yang amat sangat jarang aku temukan pada orang-orang disekitarku…membuatku tak
pernah bosan untuk mendengarkan semua ceritanya & terus menceritakan
pengalamanku juga padanya…sambil terus menatap wajahnya. Dia terasa begitu
teduh. Itu benar-benar membuatku nyaman sekali. Entah di bagian yang ke
berapa,kami semakin larut dalam suasana yang begitu menenangkan ini. Hingga
akhirnya ia bertanya padaku, adakah seseorang yang aku sukai saat ini?. Aku
bingung, sedikit kaget juga karena ia bertanya seperti itu secara mendadak. Aku
pun terdiam. Mungkin sebenarnya memang ada orang yang sekarang sedang ku sukai.
Tapi sebenarnya siapa orang yang benar-benar aku sukai sekarang ini. Aku
masih terdiam, sambil memandang dia yang tengah duduk bersebelahan denganku.
Dia menoleh ke kanan, menatapku lekat-lekat dengan mata hazel nya. Ia
sepertinya sangat menunggu aku untuk menjawab pertanyaan itu. Tatapannya cukup
serius, namun tetap saja aura teduh itu masih terpancar jelas di wajahnya.
membuatku sama sekali tidak merasa terusik dengan tatapannya, malah aku merasa
nyaman ditatap seperti itu, tidak rela jika tatapan itu berpaling.
Aku menoleh sebentar ke depan,
menatap matahari yang mulai memasuki horison. Aku bertanya pada hatiku. Apa
yang aku rasakan? Apa tepatnya yang aku rasakan sekarang? Dengan siapa perasaan
yang begitu memenuhi hati itu bisa membuatku seakan hampir meledak karena tak
sanggup menahan gelegaknya. Dengan siapa?. Tanpa sadar, ternyata kami berdua
telah saling bersandar di bahu satu sama lain. Kepala kami berdua saling
bersentuhan satu sama lain, tatapan kami berdua sama-sama lurus ke depan,
memandang ke arah matahari yang semakin tenggelam ke dalam horison. Aku,
bersentuhan dengannya, dengan posisi yang begitu rileks ini, mungkin tanpa kami
sadari, namun ini begitu menenangkan. Aku bisa merasakan kulit pipinya di
pelipisku. Sensasi yang terasa tak bisa ku jelaskan. Aku merasakan sensor kulit
ku namun ada perasaan lain juga yang muncul, aku tak mengerti itu apa. Aku
masih terdiam. Namun setelah aku merasa yakin, apapun yang terjadi setelah ini,
aku tak perduli. Hanya perlu menyuarakan apa yang aku rasa.
“Orang
yang sekarang aku sukai…itu kakak” ujarku pelan, sambil memandang matahari yang sudah
tenggelam seutuhnya.
Hening
sepersekian detik. Aku berusaha merekam sejelas-jelasnya memori yang terjadi
hingga detik ini, setidaknya tak apa meski yang aku punya hanya sekedar
kenangan. Tak lama aku merasa ia mulai mengangkat kepalanya dari bahuku. Aku
ikut bergerak. Kami sama-sama menoleh. Aku mencoba menemukan mata hazel itu
secepat kilat. Tatapan itu masih sama, aura yang nampak masih sama. Tapi aku
tak tahu, apakah pikirannya sudah jauh berubah…dibandingkan sebelum aku
menyuarakan hal itu?. Aku menunggu, menunggunya berbicara. Detik terasa seperti
menit. Aku hanya berharap semoga aku tak kecewa dengan apapun yang ia katakan.
“Tapi hati kakak sudah memilih
satu orang”
Aku masih manatap mata hazel nya.
Mencoba merekam & mencerna kata-kata itu dengan sebaik imungkin. Angin
berhembus dengan sangat kencang, rerumputan ikut beterbangan. Pandangan ku
mulai kabur.
[END OF DREAM]
—-
Demi apapun juga. Kenapa mendadak
mimpi sejenis “ini” mampir lagi?!. Please, sejujurnya klo aja bisa milih mau
mimpi apa, ada banyak mimpi indah yang saya inginkan, tapi bukan yang jenis
ini. Klo diibaratkan dengan bahasa gaul jaman sekarang, mimpi jenis ini tuh
mimpi yang bikin “PHP” (Pemberi Harapan Palsu)!!! ><//
Kenapa mimpi ini bikin PHP? Karena
mendadak aja, orang yang sebenernya kamu biasa aja ke dia, mungkin cuma sekedar
temen yang baru/belum lama kenal, bukan temen deket/temen kelas, atau malah
mungkin orang yang nggak kamu kenal (dalam artian kalian belum pernah kenalan
secara langsung, mungkin cuma pernah papasan/kenal wajah aja)…tapi di mimpi ini
kamu sama dia, dekat banget~ Seakan-akan alam mendukung kamu untuk dekat sama
dia/memang dekat sama dia…seakan-akan perasaan kamu yang awalnya bukan untuk
siapa-siapa tapi di mimpi ini perasaan kamu bergejolak saat ada di dekat dia.
Seakan-akan alam tuh nunjukkin…”ini loh jodoh kamu!!!”. Dan biasanya, klo udah
ngalamin mimpi sejenis ini, kamu jadi bertanya-tanya, “apa iya sebenernya orang
yang gw cari selama ini tuh dia?”. “Apa iya, sebenernya tuh jodoh gw itu dia?”.
“Apa iya harusnya gw sukanya sama dia?”.
Dan intinya setelah mimpi ini pun jadi agak kepikiran juga. Memang saya akui, karakternya dia nyaris sama kayak yang di mimpi, tapi bagian yang tidak mungkinnya adalah duduk sambil senderan satu sama lain. No, ga mungkin! Setidaknya, saya cukup tahu dia laki-laki seperti apa :). Mungkin bisa dibilang saya & dia bukan teman dekat. Kami juga baru kenal sekitar 4,5 bulan. Dengan intensitas pertemuan yang tidak sering. Dia kakak tingkat, 1 tahun lebih tua & kami beda departemen. Kami pertama kali kenal karena suatu acara, satu divisi. Di acara itu malah dia masih terlihat sangat pendiam, saya sempat mikir dia jaga jarak, jadi saya tidak terlalu tahu bahwa sebenarnya dia friendly, baik serta ramah. Tapi lama-lama saya makin tahu sifat-sifat aslinya, ternyata bahkan dia bisa bercanda dengan saya di sosmed, haha. Akhir-akhir ini, mungkin sekitar 1 bulan terakhir intensitas pertemuan saya jadi lebih sering karena bisa dibilang saya sering ke suatu tempat dimana dia sering berada, meski saya ke tempat itu memang karena suatu ‘pekerjaan’. Belum lama ini malah kami bertemu lagi di suatu acara, lagi-lagi di divisi yang sama. Sekarang saya sudah tidak terlalu canggung untuk meminta tolong pada dia, karena setidaknya saya tahu dia bukan orang yang kaku. Sebenarnya pertama kali saya melihat dia itu sekitar 1 tahun yang lalu. Dia panitia di suatu acara & saya jadi peserta. Waktu itu saya suka dengan salah satu panitia yang menjadi partnernya, jadi bukan dia yang dulu saya suka. Meskipun saya tahu dia lebih keren dari partnernya itu, tapi ya entah, saya lebih tertarik ke partnernya. Saya ingat, dia & partnernya termasuk orang yang populer. Bisa dibilang saat itu sangat tidak mungkin untuk sekedar mengobrol dengan mereka. Saya siapa? Mareka siapa? Jauh sekali rasanya tingkat perbedaan itu. Dan setelah 1 tahun, saya juga agak kaget, karena ternyata orang yang dulu mungkin hanya di angan-angan saja bisa saya ajak ngobrol atau bisa saya kenal secara langsung…ternyata saya sekarang bisa saya ajak bercanda d sosmed, haha. Ya, dia orang yang baik, banyak yang suka sama dia. Tapi saat ini saya hanya ingin sekedar kagum. Saya takut kalau sekarang ini, untuk suka sama dia. Saya takut, nanti akan menghasilkan ‘jawaban’ yang sama persis seperti di mimpi itu. Saya sedang tidak ingin bertepuk sebelah tangan lagi :’).
Dan intinya setelah mimpi ini pun jadi agak kepikiran juga. Memang saya akui, karakternya dia nyaris sama kayak yang di mimpi, tapi bagian yang tidak mungkinnya adalah duduk sambil senderan satu sama lain. No, ga mungkin! Setidaknya, saya cukup tahu dia laki-laki seperti apa :). Mungkin bisa dibilang saya & dia bukan teman dekat. Kami juga baru kenal sekitar 4,5 bulan. Dengan intensitas pertemuan yang tidak sering. Dia kakak tingkat, 1 tahun lebih tua & kami beda departemen. Kami pertama kali kenal karena suatu acara, satu divisi. Di acara itu malah dia masih terlihat sangat pendiam, saya sempat mikir dia jaga jarak, jadi saya tidak terlalu tahu bahwa sebenarnya dia friendly, baik serta ramah. Tapi lama-lama saya makin tahu sifat-sifat aslinya, ternyata bahkan dia bisa bercanda dengan saya di sosmed, haha. Akhir-akhir ini, mungkin sekitar 1 bulan terakhir intensitas pertemuan saya jadi lebih sering karena bisa dibilang saya sering ke suatu tempat dimana dia sering berada, meski saya ke tempat itu memang karena suatu ‘pekerjaan’. Belum lama ini malah kami bertemu lagi di suatu acara, lagi-lagi di divisi yang sama. Sekarang saya sudah tidak terlalu canggung untuk meminta tolong pada dia, karena setidaknya saya tahu dia bukan orang yang kaku. Sebenarnya pertama kali saya melihat dia itu sekitar 1 tahun yang lalu. Dia panitia di suatu acara & saya jadi peserta. Waktu itu saya suka dengan salah satu panitia yang menjadi partnernya, jadi bukan dia yang dulu saya suka. Meskipun saya tahu dia lebih keren dari partnernya itu, tapi ya entah, saya lebih tertarik ke partnernya. Saya ingat, dia & partnernya termasuk orang yang populer. Bisa dibilang saat itu sangat tidak mungkin untuk sekedar mengobrol dengan mereka. Saya siapa? Mareka siapa? Jauh sekali rasanya tingkat perbedaan itu. Dan setelah 1 tahun, saya juga agak kaget, karena ternyata orang yang dulu mungkin hanya di angan-angan saja bisa saya ajak ngobrol atau bisa saya kenal secara langsung…ternyata saya sekarang bisa saya ajak bercanda d sosmed, haha. Ya, dia orang yang baik, banyak yang suka sama dia. Tapi saat ini saya hanya ingin sekedar kagum. Saya takut kalau sekarang ini, untuk suka sama dia. Saya takut, nanti akan menghasilkan ‘jawaban’ yang sama persis seperti di mimpi itu. Saya sedang tidak ingin bertepuk sebelah tangan lagi :’).
“Hati,
please jaga perasaan mu ya. Saya takut tidak bisa move on secara cepat lagi,
saya takut jadi orang yang terlalu berharap lagi” :)
To: Mr. Hazel eyes
“Kakaknya…saya cuma pengen kagum
dulu sekarang! Nggak mau & nggak berani buat lebih dari itu…takut sakit lagi
klo ternyata jatuh~ hehe :D
Makasih kakaknya, udah mau jadi
temen aku~ :3”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar